Melayang di Bali
Saat liburan sekolah TK-A, aku dan keluargaku berlibur ke Bali sebagai hadiah ulangtahunku yang ke-5 pada 17 Juli kami berangkat pada tanggal 12 dan rencananya akan kembali ke Jakarta tanggal 16 Juli karena tanggal 17 akan diadakan pesta ulang tahunku di Kidsport, undangan telah dikirim.
Kami menginap di Hotel N Bali lantai 8 kamar paling ujung yang tidak berteras dan berjendela.Setelah beristirahat aku langsung berkeliling hotel dan bermain di pantai.Keesokan harinya kami berenang dihotel, lalu jalan-jalan di daerah Kuta Bali. Sore kami sudah kembali ke Hotel, bermain lari-lari dan petak umpet di kamar. Lalu terjadilah kejadian yang tidak akan pernah aku lupakan dalam hidupku. Tiba-tiba saat bemain ada yang mengejutkanku yang sedang berada di sisi jendela, aku mundur dan terjatuh terjun bebas dari jendela dilantai 8 itu.Jendela itu tidak terkunci hanya ada kaitan saja, juga tidak ada teralis dan dak sehingga aku terus melayang ke bawah, pada saat itu aku merasa bingung dan melihat ke sekitarku di sebelah kiri ada lautan dengan ombak yang besar, di kanan ada cahaya yang indah sekali yang ternyata aku melewati lampu-lampu kamar, tiba-tiba aku berhenti di genteng restoran dilantai 3 yang tadi pagi aku makan pagi disitu, genteng-genteng berjatuhan dan aku tersangkut di kayu-kayu. Aku masih sadar, kata papa, waktu aku jatuh dari jendela, papa berusaha menangkapku tapi tidak tertangkap, mamaku keluar mencari pertolongan tapi sepi sekali, lalu papa kebawah dan mama teriak dari jendela supaya aku tidak bergerak, tapi aku tidak dengar apa-apa karena ombak keras sekali.Beberapa saat kemudian ada 3 orang ke genteng dan menyelamatkanku tetapi menurut mama, mama melihat ada tangan yang terulur dari jendela lantai 3 yang mengangkat dan menarik aku ke dalam hotel.Aku dibawa orang itu ke ruangan kecil di Hotel itu, disitu aku bertemu keluargaku .Dari situ aku dibawa naik ambulans ke klinik hotel.Dokter memeriksaku sebentar tapi orangtuaku minta CT-Scan.Aku dibawa Ambulans lagi ke rumah sakit , disana diperiksa dan luka robek kakiku dijahit, tetapi rumah sakit itu tidak punya CT-Scan lalu aku naik ambulans lagi ke rumah sakit lain lalu aku di CT-Scan rasanya sakit sekali, disana ada kamar tapi kumuh sekali, lantai bergelombang,ruangannya bau obat nyamuk dan orang-orang penuh dimana-mana, hanya sebentar dikamar itu lalu aku naik ambulans lagi ke rumah sakit yang lebih baik,bersih,baru tapi kecil, sementara di kamar orangtuaku terus berhubungan dengan keluarga di Jakarta agar aku bisa segera dipulangkan ke Jakarta, dokter-dokter dikirim dari rumah sakit besar di Denpasar relasi kakekku, akhirnya kita dapat tiket, segera tanggal 14 siang kami pulang.. semua badanku sakit, tapi mama selalu bilang aku akan sehat dan mama selalu cerita hal-hal yang menyenangkan yang pernah aku lalui.
Dari Bandara Soekarno Hatta aku langsung masuk ke rumah sakit Medistra, dokter-dokter dan perawat-perawat di UGD semua tidak percaya bahwa aku pasien yang jatuh dari lantai 8 waktu mamaku menyatakan bahwa benar aku yang jatuh yang duduk dikursi roda secara serentak mereka memuji kebesaran Allah.Mungkin mereka mengira aku lebih parah dari ini, setelah ulang CT-Scan,MRI,Rontgen.Kakiku di gips karena retak, otak dan lain-lain baik-baik saja, saat itu kepalaku masih bengkak besar, aku susah melihat karena bengkak itu mendorong hitam bola mata kananku keatas.Luka-luka dipipi kanan dan sepanjang sisi kananku juga sakit.Pesta ulang tahunku dibatalkan. Dan pada hari ulang-tahunku yang ke-5 ruanganku dihias,kue,makanan,kado,mainan,saudara,teman,guru datang.Aku senang sekali. Di RS Medistra aku dirawat selama 1 minggu, kepala dan mukaku sudah kembali normal, luka-luka sudah membaik,kaki digips jadi pakai kursi roda selama 1 bulan berkat mukjijatnya meskipun jatuh setinggi itu aku sehat kembali, sekarang aku sudah SMP, aku sekolah bukan di SMP biasa tapi ini sekolah yang diingikan banyak orang “Labschool Kebayoran” dan aku masuk kelas Akselerasi.
Kami menginap di Hotel N Bali lantai 8 kamar paling ujung yang tidak berteras dan berjendela.Setelah beristirahat aku langsung berkeliling hotel dan bermain di pantai.Keesokan harinya kami berenang dihotel, lalu jalan-jalan di daerah Kuta Bali. Sore kami sudah kembali ke Hotel, bermain lari-lari dan petak umpet di kamar. Lalu terjadilah kejadian yang tidak akan pernah aku lupakan dalam hidupku. Tiba-tiba saat bemain ada yang mengejutkanku yang sedang berada di sisi jendela, aku mundur dan terjatuh terjun bebas dari jendela dilantai 8 itu.Jendela itu tidak terkunci hanya ada kaitan saja, juga tidak ada teralis dan dak sehingga aku terus melayang ke bawah, pada saat itu aku merasa bingung dan melihat ke sekitarku di sebelah kiri ada lautan dengan ombak yang besar, di kanan ada cahaya yang indah sekali yang ternyata aku melewati lampu-lampu kamar, tiba-tiba aku berhenti di genteng restoran dilantai 3 yang tadi pagi aku makan pagi disitu, genteng-genteng berjatuhan dan aku tersangkut di kayu-kayu. Aku masih sadar, kata papa, waktu aku jatuh dari jendela, papa berusaha menangkapku tapi tidak tertangkap, mamaku keluar mencari pertolongan tapi sepi sekali, lalu papa kebawah dan mama teriak dari jendela supaya aku tidak bergerak, tapi aku tidak dengar apa-apa karena ombak keras sekali.Beberapa saat kemudian ada 3 orang ke genteng dan menyelamatkanku tetapi menurut mama, mama melihat ada tangan yang terulur dari jendela lantai 3 yang mengangkat dan menarik aku ke dalam hotel.Aku dibawa orang itu ke ruangan kecil di Hotel itu, disitu aku bertemu keluargaku .Dari situ aku dibawa naik ambulans ke klinik hotel.Dokter memeriksaku sebentar tapi orangtuaku minta CT-Scan.Aku dibawa Ambulans lagi ke rumah sakit , disana diperiksa dan luka robek kakiku dijahit, tetapi rumah sakit itu tidak punya CT-Scan lalu aku naik ambulans lagi ke rumah sakit lain lalu aku di CT-Scan rasanya sakit sekali, disana ada kamar tapi kumuh sekali, lantai bergelombang,ruangannya bau obat nyamuk dan orang-orang penuh dimana-mana, hanya sebentar dikamar itu lalu aku naik ambulans lagi ke rumah sakit yang lebih baik,bersih,baru tapi kecil, sementara di kamar orangtuaku terus berhubungan dengan keluarga di Jakarta agar aku bisa segera dipulangkan ke Jakarta, dokter-dokter dikirim dari rumah sakit besar di Denpasar relasi kakekku, akhirnya kita dapat tiket, segera tanggal 14 siang kami pulang.. semua badanku sakit, tapi mama selalu bilang aku akan sehat dan mama selalu cerita hal-hal yang menyenangkan yang pernah aku lalui.
Dari Bandara Soekarno Hatta aku langsung masuk ke rumah sakit Medistra, dokter-dokter dan perawat-perawat di UGD semua tidak percaya bahwa aku pasien yang jatuh dari lantai 8 waktu mamaku menyatakan bahwa benar aku yang jatuh yang duduk dikursi roda secara serentak mereka memuji kebesaran Allah.Mungkin mereka mengira aku lebih parah dari ini, setelah ulang CT-Scan,MRI,Rontgen.Kakiku di gips karena retak, otak dan lain-lain baik-baik saja, saat itu kepalaku masih bengkak besar, aku susah melihat karena bengkak itu mendorong hitam bola mata kananku keatas.Luka-luka dipipi kanan dan sepanjang sisi kananku juga sakit.Pesta ulang tahunku dibatalkan. Dan pada hari ulang-tahunku yang ke-5 ruanganku dihias,kue,makanan,kado,mainan,saudara,teman,guru datang.Aku senang sekali. Di RS Medistra aku dirawat selama 1 minggu, kepala dan mukaku sudah kembali normal, luka-luka sudah membaik,kaki digips jadi pakai kursi roda selama 1 bulan berkat mukjijatnya meskipun jatuh setinggi itu aku sehat kembali, sekarang aku sudah SMP, aku sekolah bukan di SMP biasa tapi ini sekolah yang diingikan banyak orang “Labschool Kebayoran” dan aku masuk kelas Akselerasi.
1 komentar:
Posting Komentar